LAPORAN
PRAKTIK
MATAKULIAH
DASAR-DASAR EKOLOGI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ekologi
Oleh
YAYAN NOFRIANDI
E 281 13
074
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga
aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
dikehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Terimakasih sebelum dan
sesudah penyusun ucapkan kepada dosen-dosen serta teman-teman sekalian yang
telah membantu, baik bantuan moril maupun materil, sehingga penyususn dapat
menyelesaikan penulisan praktikum yang berjudul “ Laporan Praktik Matakuliah Ekologii”.
Penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa apa yang tertuang dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun konteks dan tata
bahasanya. Oleh sebab itu penyusun
sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya,
semoga laporan ini memberi manfaat serta dapat membantu setiap pembaca maupun
pihak-pihak yang membutuhkan, terutama bagi penyusun.
Palu, Januari 2015
Penyusun
1.1
Latar Belakang
Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis
mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks hingga
organisme yang sederhana seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun demikian
semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup sendirian. Masing-masing
tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di sekelilinganya.
Ekologi
adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup
dan lingkungannya. Ruang Lingkup Kajian Ekologi adalah untuk memahami
batas-batas ruang lingkup kajian ekologi terlebih dahulu perlu dipahami
bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari sistem kehidupan terbesar
(biosfer) sampai ke dalam sistem kehidupan terkecil. Antara makhluk hidup satu
dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi. Antara individu yang satu dengan
lainnya dalam satu daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang
lainnya dalam satu daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Kumpulan ekosistem di dunia akan membentuk biosfer. Urutan satuan - satuan
makhluk hidup dalam ekosistem dari yang kecil sampai yang besar adalah
Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem dan Biosfer. Namun pada sekian banyak
susunan ekologi tersebut, pada kesempatan ini penulis akan menyajikan laporan
praktik lapang mengenai Populasi rumput.
1.2
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum matakuliah Dasar-dasar
Ekologi ini adalah untuk mengetahui oragnisme apa saja yang terdapat pada satu populasi.
Sedangkan kegunaan
dari praktikum ini adalah agar kita dapat memahami bagaimana peranan setiap
oraganisme pada satu populasi yang ada.
1.3 Peserta dan Waktu Tempat Praktik
Adapun
peserta praktik
matakuliah dasar-dasr ekologi ini yaitu seluruh mahasiswa Program Studi
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Taulako, Palu. Waktu praktik ini
dilaksanakan yaitu di pada hari Jum’at tanggal 02 Januari 2015, pukul 10.00 Wita
sampai dengan selesai. Dengan bertempatkan di samping Universitas Tadulako,
Palu.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Berdasarkan Praktik Matakuliah Dasar-dasar Ekologi yang telah dilakukan, mengenai populasi, didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
Gambar 1. Populasi Rumput I
Gambar 2. Populasi Rumput II
Gambar 3. Populasi Rumput III
Gambar 4. Populasi Rumput IV
Gambar 5. Populasi Rumput V
2.2 Pembahasan
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk. Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta tempatnya. Jadi, populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan atau serangga yang ada.
Sifat-sifat yang dimiliki populasi diantaranya yaitu adanya kerapatan atau kepadatan, artinya bahwa kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya digunakan pada manusia. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya. Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah. Kemudian adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain atau imigrasi. Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi pindah ke tampat lain atau emigrasi.
Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung mendorong bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan jumlah populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung selama lingkungan mampu menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai titik maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan menurun.
Densitas adalah jumlah individu per satuan area tertentu, sebagai contoh adalah 300 pohon Sacharum oficinarum/ha. Cara perhitungan densitas tidak dengan menghitung semua individu yang ada dalam suatu area. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan sampling area. Luas sampling area adalah 1% dari luas area total yang diamati.
Densitas dapat ditinjau dengan tanpa melihat masing-masing jenis, data seperti ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah rata-rata individu dari total cuplikan. Perincian densitas per jenis, menunjukkan populasi masing-masing jenis dan apabila dikaitkan dengan persebaran ukuran seluruh individu dari masing-masing jenis, diperoleh informasi tentang strategi regenerasi atau untuk upaya pengelolaan dan usaha konservasinya, namun data densitas tidak akan berguna tanpa identitas atau informasi dari data yang lain. Densitas suatu spesies merupakan suatu ukuran yang statis, data yang diperoleh tidak dapat mengungkap interaksi dinamik yang terjadi pada anggota spesies tersebut.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik Matakuliah Dasar-Dasar Ekologi yang telah dilaksnakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa didalam suatu daerah, yang mana memiliki satu jenis individu di daerah tertentu dengan
jenis yang sama dalam menempati daerah tertentu pula, dapat dikatakan Populasi.
2. Suatu organisme, jika menempati daerah atau habitat yang sama dan mempunyai persamaan
bentuk, susunan tubuh, dan aktifitas serta mampu menghasilkan keturunan yang subur, yaitu yang
mampu berkembang biak dikatakan sejenis.
3.2 Saran
Dalam parktikum ini, sebaiknya lebih teliti lagi dalam mengamati oraganisme per individu yang ada didalam suatu daerah tersebut, sebab ketelitian dan keseriusan dalam mengamati suatu luas yang berukuran besar maupun sempit, sangat berpengaruh besar dalam peningkatan populasi di daerah tersebut pula.
0 komentar:
Posting Komentar